Notary Responsibility For Forgetting Description in Assets or Letters According To Positive Laws in Indonesia

Reni Kurniawati, Budiyono Budiyono, Rahadi Wasi Bintoro, Hibnu Nugroho, Handri Wirastuti Sawitri

Abstract


Notary profession is prone to legal entanglement. This is because notary internal factors such as carelessness, not complying with procedures, not carrying out professional ethics and external factors such as the behavior of the community. This research is intended to find out and analyze the limitations of the element of letter forgery by Notary Public and Notary Accountability for falsification of information in deed or letter according to positive law in Indonesia. Normative juridical research methods. The data source is secondary data. The results of the study in the form of narrative text. Analysis of legal materials used is qualitative normative. The results of the study showed the limitation of the element of forgery of letters by notary public, can be seen in terms of the actions of the perpetrators and the harmed parties. There is an element of wrongdoing made by the perpetrators and the injured parties are the parties in the deed made by notary public. Notary Accountability for falsification of information in deed or letter according to positive law in Indonesia there are three, namely criminal, civil, administrative / ethical accountability. Notary should be careful in carrying out its work so that there are no mistakes and harm to the parties so that it can cause sanctions in the form of accountability.

Keywords: Notary, Letter Falsification, Accountability

 


Full Text:

PDF

References


Adjie, Habib. (2009). Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Amiruddin. (2015). Tanggungjawab Pidana Notaris Dalam Kedudukannya Sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah. 22 (2). 190-204.

Ancana, Gde. Pujo Setio Wardoyo dan Ema Dian Prihantono. (2020). Pertanggungjawaban Notaris Terhadap Pembuatan Akta Yang Menimbulkan Perkara Pidana. 3 (1). 65-82.

Chazawi, Adami dan Ardi Ferdian. (2014). Tindak Pidana Pemalsuan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Edwar, Faisal Rani dan Dalan Ali. (2018). Kedudukan Notaris Sebagai Pejabat Umum Ditinjau Dari Konsep Equality Before The Law. 8 (2). 207-219.

Hamzah, Andi. (2001). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ikatan Notaris Indonesia. (2008). Jati Diri Notaris Indonesia Dulu, Sekarang, dan Dimasa Datang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kurniawan, I Wayan Arya. (2018). Tanggungjawab Notaris Atas Akta Yang Tidak Dibacakan Dihadapan Para Pihak. 3 (3). 489-499.

Lamintang, P.A.F. (2009). Delik-Delik Khusus Kejahatan Membahayakan Kepercayaan Umum Terhadap Surat Alat bukti dan Peradilan. Jakarta: Sinar Grafika.

Mertokoesoemo, Sudikno. (1977). Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta: Liberty.

Mulyoto. (2011). Kriminalisasi Notaris Dalam Pembuatan Akta Perseroan Terbatas. Yogyakarta: Cakrawala Media.

Nico. (2003). Tanggungjawab Notaris Selaku Pejabat Umum. Yogyakarta: Center For Documentation and Studies of Business Law.

Prasetyo, Teguh. (2011). Hukum Pidana. Jakarta: Raja Grafindo.

Pratama, Arfian Nanda Yogi. Pujiono dan Irma Cahyaningtyas. (2019). Pertanggungjawaban Notaris / Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Pembatalan Sertifikat Karena Adanya Unsur Pemalsuan. 12 (1). 147-156.

Purnomo, Edi. Eko Soponyono dan Purwoto. (2012). Kebijakan Pertanggungjawaban Pidana Notaris Sehubungan Dengan Kedudukannya Sebagai Pejabat Pembuat Akta. 1 (4). 1-6.

Purwaningsih, Endang. (2015). Bentuk Pelanggaran Hukum Notaris Di Wilayah Provinsi Banten Dan Penegakan Hukumnya. 27 (1). 14-28.

Putro, Widodo Dwi. (2020). Disrupsi dan Masa Depan Profesi Hukum. 32 (1). 19-29.

Santosa, Wayan. (2016). Interpretasi Kerugian Dalam Tindak Pidana. 5 (1). 1-11.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: Refika Aditama.

Sucahyo, Danang. Purwoto dan Sularto. (2013). Disparitas Penjatuhan Pidana Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Surat. 1 (2). 1-12.

Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). (1983). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Harapan.

Triwulan, Titik dan Shinta Febrian. (2010). Perlindungan Hukum Bagi Pasien. Jakarta: Prestasi Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.20884/1.atc.2021.4.2.167

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexed By:

 


Authentica: Privat Law Journal
Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman
Yustisia IV Building, Law Journal Center
Purwokerto, Central Java, Indonesia, 53122
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.