Notary’s Responsibility As Recipients of Imprest Due To Cancellation of Sales And Purchase Binding Agreement Deed

Brenda Kharisman Rahardjo, Sulistyandari Sulistyandari

Abstract


The notary has been disputed several times by the parties since he was proven to have violated his position. In one of the cases occurred based on the verdict Number: 1378K/Pdt/2017, the buyer entrusted advance money to the notary, however, there was a cancellation, where the notary did not fully return the advance money. Purpose of this study is to analyse the responsibility of a notary as a recipient of imprest due to the cancellation of the binding sale and purchase of underhand agreement. The research method is normative, using secondary data from literature studies, including primary, secondary, and tertiary legal sources. Notary are based responsible in person and subject to administrative sanctions for violating the code of ethics by the Notary. One of the characteristics of civil law is as a compliment, and the advance money can be returned to the buyer.

Keywords: Responsibility, Notary, Advance money, Sales and Purchase Agreement Deed


Full Text:

PDF

References


Adjie, Habib. (2015). Hukum Notaris Indonesia, Tafsir Tematik Terhadap Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 Tentang Notaris. Bandung: Refika Aditama.

Andasasmita, Komar. (1981). Notaris I. Bandung: PT. Sumur Bandung.

Anjasmara, Kadek Dio & Endang Sri Kawuryan. (2019). Pertanggungjawaban Notaris Sebagai Penerima Titipan Sertipikat Hak Atas Tanah Milik Klien. Jurnal IUS. Vol. 7. No. 2. 207-220.

Anshori, Abdul Gafur. (2008). Lembaga Kenotariatan. Yogyakarta: UII Press.

Badrulzaman, Mariam Darus. (2016). Kompilasi Hukum Perikatan. Jakarta: Citra Aditya Bakti.

Bauty, Dina Desrinah. (2017). Perjanjian Jual Beli Tanah Sistem Panjar yang pembelinya membatalkan perjanjian. Jurnal Gloria Yuris Untan. Vol. 1. No. 4. 180-188.

Budiono, Herlien. (2009). Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Harahap, M. Yahya. (1986). Segi-Segi Hukum Perjanjian. Bandung: Alumni.

Hermansyah, H. Nanang. (2019). Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Penitipan Uang Yang Pada Hakikatnya Perjanjian Hutang Piutang (Suatu Tinjauan Dari Sisi Pasal 1320 KUHPerdata. Jurnal Wasaka Hukum. Vol. 7. No. 1. 124-125.

Hidayat, Riyan. (2018). Kewenangan Notaris/PPAT dalam Menerima Penitipan Pembayaran Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Jurnal Comitas. Vol. 3. No. 3. 410-425.

Indroharto. (1993). Upaya Memahami Hukum Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Harapan.

Malau, Justin Parningotan & Rusdiyanto Sesung. (2014). Tanggung Jawab Notaris Sebagai Penerima Titipan Sertifikat Hak Atas Tanah Setelah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Dibatalkan Pengadilan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3176 K/Pdt/2013). Jurnal Hukum Jatiswara. Vol. 2. No. 3. 1-20.

Melyana. (2018). Penggelapan Terhadap Uang Titipan Oleh Notaris Dalam Pembuatan Perjanjian Kerjasama. Jurnal Indonesian Notary. Vol. 3. No. 2. 287-305.

Moho, H. (2019). Penegakan Hukum Di Indonesia Menurut Aspek Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan. Jurnal Warta. Vol. 59. 5-13.

Lawalata, Steve Handi., Jenny Kristiana & Novyta Uktolseja. (2021). Konsinyasi/Penitipan Uang Sebagai Bentuk Ganti Rugi Atas Pengalihan Hak Tanah. Jurnal PAMALI Pattimura Magister Law Review. Vol. 1. No. 22. 14-22.

Permana, Yudi Setia. (2017). Tanggung Jawab Notaris Dalam Penyimpanan Sertifikat Hak Atas Tanah Pada Perikatan Jual Beli Bertahap. Jurnal IUS. Vol. 5. No. 3. 14-28.

Putri, Sesa Merindah & Endang Pandamdari. (2018). Akibat Hukum Pembatalan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Yang Dikerjakan Oleh Debitur Tanpa Memenuhi Prestasi Dalam Perjanjian (Studi Putusan Nomor: 571/Pdt/2017/Pt.Bdg). Jurnal Hukum Adigama. Vol. 1. No. 6. 170-181.

Simorangkir, J.C.T. (2011). Kamus Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. (2004). Penelitian Hukum Normatif. Cetakan ke-8. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soerojo, Harlien. (2003). Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia. Surabaya: Arkola.

Soeroso, R. (2011). Perjanjian di Bawah Tangan: Pedoman praktis pembuatan dan Aplikasi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Subekti, R. (1987). Hukum Perjanjian. Jakarta: Internusa.




DOI: https://doi.org/10.20884/1.atc.2022.5.1.272

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexed By:

 


Authentica: Privat Law Journal
Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman
Yustisia IV Building, Law Journal Center
Purwokerto, Central Java, Indonesia, 53122
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.