Responsibility of Notary/Land Deed Official on Joint Title Deed Based on Incompatible Inheritance Certificate

Shintia Paramitha Dewi

Abstract


This article aims to know how the Land Deed Official’s (In Indonesia: PPAT) responsibility for the incompatible inheritance statement was made. The Land Deed Official has the authority to make a deed based on the legal basis of Article 7 paragraph (1) Government  No. 24/2016 amending Government No.37/1998 concerning the Regulation of the Position of Land Deed Officials. Some people are dishonest in telling the truth about the administrative requirements, causing losses to several parties. This study uses a normative juridical method by conducting a literature study. The data used in this article are primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. The results of the study carried out are that a notary/Land Deed Official must be willing to make improvements if it is known that the inheritance information that has been made is not following what it should be. If the Notary/ Land Deed Official is not willing to revoke it, then the revocation can be done by filing a lawsuit against the Notary/Land Deed Official. When it is known that the court's decision has permanent legal force, the Notary/ Land Deed Official can be held civilly responsible by making compensation, costs, or interest if the deed made causes losses to several parties. The involvement of cooperation indicators in falsifying the deed, even the sale and purchase of the deed with the realization that there is inappropriate information, the Notary/ Land Deed Official can be criminally responsible. It can be concluded that the Notary/ Land Deed Official is responsible for the originality of the deed he/she made, including in making the Certificate of Inheritance.

 

Keywords: Information doesn’t match; inheritance; Notary; Land Deed Official.


Full Text:

PDF

References


Adjie, H. (2011). Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris. Bandung: Rafika Aditama.

Ali, M. (2010). Al Mawaariitsu fii All Syarii’ati Al Islamiyyah. Jakarta: Dar Al Kutub Al Islamiyyah.

Ali, Z. (2008). Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Arjiati, T., Hanim, L. (2017). “Peran Notaris/PPAT dalam Pembuatan Akta Pembagian Hak Bersama (APHB) Terhadap Pembagian Waris yang Berbeda Agama atas Tanah dan Bangunan”. Jurnal Akta. 4 (1). 75-78.

Cahayadi, A. (2011). Peran Notaris dalam Membantu Menyelesaikan Masalah Waris Melalui Pembuatan Keterangan Waris. Jakarta: Universitas Indonesia.

Dahana, C.D., Sugitha, K.N.R. (2021). “Urgensi Pengaturan Pembuatan Surat Keterangan Waris Terkait Pembagian Golongan Penduduk di Indonesia”. Jurnal Hukum Kenotariatan. 06 (03). 523-534.

Faisal, P., Afriana, A., Rafaldini, S.M, (2020). “Surat Keterangan Waris yang Memuat Keterangan tidak Benar Dikaitkan dengan Kekuatan Pembuktiannya sebagai Akta Otentik”. Jurnal Hukum Acara Perdata ADHAPER. 6 (1). 55-71.

Hariyanto, E., Dkk. (2019). Metode Penelitian Hukum. Depok: Raja Grafindo Persada.

Karma, N.M.S., Sugiartho, I.N.G., Suantara, I.G.E. (2022). “Kajian Yuridis Tindak Pidana Pemalsuan Surat Secara Bersama-Sama”. Jurnal Preferensi Hukum. 3 (1). 120-125.

Lamatenggo, C.G.N., Muaja, H.S., Rompas, D.D. (2021). “Kajian Yuridis Pemalsuan Surat Sederhana (Pasal 263 KUHP) dalam Kaitannya dengan Pemalsuan Akta Otentik (Pasal 264 Ayat (1) ke 1 KUHP)”. Lex Crimen. 10 (1). 70-78Mahmudji, S., Soekanto, S. Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nana, S., Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Bandung.

Narsudin. (2016). Keterangan Waris, Keterangan Ahli Waris dalam Pluralisme Sistem Hukum Waris di Indonesia (Dalam Perspektif Kewenangan Notaris). Jakarta: GP Press Jakarta.

Nurjannah, E., Astati, D., Dilapanga, M.M.S.D. (2021). “Kedudukan Ahli Waris Pengganti (Plaatsvervulling) dalam Memperoleh Harta Waris Menurut Hukum Islam”. Jurnal Komunikasi Hukum. 7 (1). 97-106.

Prodjodikiro, W. (2000). Perbuatan Melanggar Hukum dipandang dari Sudut Hukum Perdata. Bandung: Mandar Maju.

Purnayasa, A., Toni. (2018). “Akibat Hukum Terdegradasinya Akta Notaris yang Tidak Memenuhi Syarat Pembuatan Akta Autentik”. Jurnal Hukum Kenotariatan. 3 (3). 397-398.

Rahman, A., Kurniawarman, Benni, B. (2019). “Pembuatan Akta Pembagian Hak Bersama dalam Peralihan Tanah Karena Pewarisan di Kota Bukittinggi”. Jurnal Cendekia Hukum. 5 (1). 65-76.

Riallzi, M. (2018). “Analisis Kasus Tentang Jual Beli Tanah Warisan yang Belum Dibagi (Studi Putusan Mahkamah Syariah Sigli Nomor: 291/PDT-G/2013/MS-SGI)”. Al-Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah. 3 (02). 170-178.

Satrio, J. (1986). Hukum Waris tentang Pemisahan Boedel. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sjafi’I, I.R., Widhiarto, A.E., Rohmatin, S. (2022). “Keabsahan Surat Keterangan Ahli Waris yang Dibuat oleh Kepala Desa/Lurah dan Camat untuk Warga Negara Indonesia Asli”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 7 (1). 256-264.

Sjarif, S., Ahlan. (1983). Intisari Hukum Waris Menurut Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata). Jakarta: Ghalia Indonesia.Soemardi. (1995). Teori Hukum Murni. Jakarta: Rimdi Press.

Sudjito., Rahmi, R. (2020). “Aspek Yuridis Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah Karena Pewarisan”. Jurnal Ilmu Hukum. 9 (1). 63-76.

Suparman, M. (2015). Hukum Waris Perdata. Jakarta: Sinar Grafika.

Sunggono, B. (1997). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Tobing, G.H.S., Lumban. (1982). Peraturan Jabatan Notaris. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wiratama, A. (2020). “Akta Pembagian Hak Beersama yang Dibuat Notaris Berdasarkan Surat Keterangan Waris Palsu atau Dipalsukan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 688K/PID/2017)”. Jurnal Hukum Adigama. 3 (2). 1093-1119.




DOI: https://doi.org/10.20884/1.atc.2022.5.2.350

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexed By:

 


Authentica: Privat Law Journal
Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman
Yustisia IV Building, Law Journal Center
Purwokerto, Central Java, Indonesia, 53122
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.