Responsibility of Land Deed Officials in the Making of Sale and Purchase Deeds with Improper Transactions

Amelia Nugroho

Abstract


Before a Land Deed Official make a land sale and purchase deed so that a transfer of rights over land and buildings can arise, he/she must carry out tax payment services by the parties. This is sometimes different from the reality, in which in making a sale and purchase deed the Land Deed Official commits an act of manipulating the tax price to be less than the actual sale and purchase price. The research method used in this legal research is normative. The data used in this legal research is secondary data. The results of research in writing this law are that there are still Land Deed Making Officials in making sale and purchase deeds who openly suggest reducing the value of land transactions to as small as possible for service users with the aim of ensuring that the tax costs paid by the parties are not large. Therefore, the Land Deed Official must bear the sanctions in the form of administrative sanctions, civil sanctions and criminal sanctions.

Keywords: Tax Violations, Land Deed Official, Land Sale and Purchase Deed.


Full Text:

PDF

References


Ahmadi, W. (2006). Sinkronisasi Kebijakan Pengenaan Pajak Tanah dengan Kebijakan Pertanahan di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Aisyah, R., Dewi Ismala & Koeswarni Enny. (2021). “Implikasi Pemalsuan Validasi Surat Setoran Pajak dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah”. PALAR (Pakuan Law Review). 7. (2). 252-267.

Asshiddiqie, J. & M. Ali Safaat. (2012). Teori Hans Kelsen Tentang Hukum. Jakarta: Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Dewi, I.G.S. (2010). “Peran Camat Selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam Jual Beli Tanah”. Pandecta. 5. 2. 120-131.

Febriyana, E. (2021). Tanggung Jawab PPAT terhadap Pembuatan Akta Jual Beli yang Tidak Transparan dan Akuntabel di Kabupaten Seleman. Yogyakarta: Tesis Program Kenotariatan, Universitas Islam Indonesia.

Gaurifa, B. (2022). “Pertanggungjawaban Pidana Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Pembuatan Akta Jual Beli Tanah”. Jurnal Panah Hukum. 1. (1). 12-25.

Harianja, S.B., Julia Rahma Sitepu & Margaretha Saragih. (2019). “Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah”. Jurnal Hukum Responsif1.7. (7). 115-125.

Harsono, B. (2007). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaanya. Jakarta: Djambatan.

Isnaini, H. & Hendry Dwicahto Wanda. (2017). “Prinsip Kehati-Hatian Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Peralihan Tanah yang Belum Bersertifikat”. Jurnal Hukum Ius Qiua Iustum. 24. (3). 467-487.

Khusna, Y.Z. & Lathifah Hanim. (2017). “Peran Notaris dan PPAT dalam Mencegah Terjadinya Penyalahgunaan Kuasa Jual untuk Penghindaran Pajak”. Jurnal Akta. 4. (3). 395-400.

Maghribi, M.F. & Budi Ispriyarso. (2022). “Peran PPAT terhadap Aspek Perpajakan dalam Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan”. NOTARIUS. 15. (1). 105-119.

Maharani, A.D., Budi Santoso & Fifiana Wisnaeni. (2021). “Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah terhadap Pelanggaran Kode Etik dalam Menjalankan Profesinya”. NOTARIUS. 14 (1). 39-46.

Makalalag, L. (2016). “Pengenaan Pajak Penghasilan terhadap Pengusaha dalam Transaksi Perdagangan Online (E-Commerce)”. Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion. 4. (1). 1-10.

Marzuki, S. (2017). Etika dan Kode Etik Profesi Hukum. Yogyakarta: FH UII Press.

Nisya, I.A. (2019). “Pertanggungjawaban Pidana atas Penyalahgunaan Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)”. Jurnal HUKUM BISNIS. 3. (1). 88-106.

Nugroho, A., Rinaldi Yanis & Efemdi. (2021). “Tanggung Jawab Pembuat Akta Tanah dalam Pembuatan Akta untuk Menghindari Pajak”. Diversi Jurnal Hukum. 7. (2). 322-342.

Prawira, I.G.B.Y. (2016). Tanggung Jawab PPAT terhadap Akta Jual Beli Tanah. Nusa Tenggara Barat: Tesis Universitas Mataram.

Sunaryo, D.A.S. (2015). Tanggung Jawab PPAT terhadap Mekanisme Pembuatan Akta Jual Beli yang Mengandung Unsur Penggelapan Pajak. Surabaya: Tesis Universitas Airlangga.

Syazali, E.A. (2018). “Kepastian Hukum Akta Jual Beli Tanah pada Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan”. Jurnal Yuridis Unaja. 1. (2). 1-18.

Untung, B. (2015). Karakter Pejabat Umum (Notaris dan PPAT) Kunci Sukses Melayani. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Wawolumaya, J.E. (2011). Studi Perbandingan tentang Pengawasan Notaris dengan PPAT. Semarang: Tesis Magister Kenotariatan, Universitas Diponegoro.




DOI: https://doi.org/10.20884/1.atc.2023.6.1.390

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexed By:

 


Authentica: Privat Law Journal
Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman
Yustisia IV Building, Law Journal Center
Purwokerto, Central Java, Indonesia, 53122
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.